lestariforever999

10/26/2008

Waiting List




  WAITING LIST

Seribu satu cerita bisa dibuat pada saat mudik lebaran ke kampung halaman. Ini adalah satu cerita yang tertinggal dan hampir terlupa pada saat saya mudik ke kampung halaman, padahal ini cerita yang berhikmah. 

Saya pulang ke Tasikmadu, Karanganyar mungkin jika saya sebut hanya seperti itu, orang tidak akan tahu tetapi jika saya sebut daerah itu tempat makam Ibu tien dan Bp Suharto mantan presiden pasti pada bilang OOOO…bulat.   Dari Bandung saya naik kereta api sampai stasiun Solo. Dari stasion ke tempat saya kira – kira 15 Km saya dijemput oleh bapak dan ibu. Di sepanjang perjalanan selain tentu saja menanyakan kabar orangtua, saya menanyakan kabar nenek, saudara – saudara dekat dan bahkan para tetangga.

Sambil menerawang kearah pemandangan sawah, ku - recall  obrolan – obralan dengan orang tuaku lebaran – lebaran sebelumnya. Dengan sekilas aku bisa membuat summary bahwa hampir setiap tahun selalu ada yang meninggal. Entah itu saudara dekat ataupun tetangga. Yang meninggal tidak semuanya karena usia yang uzur tetapi yang muda juga ada. Mereka meninggal karena kecelakaan, terkena penyakit dan serangan jantung mendadak. Seribu satu cara bisa menjadi jalan untuk kematian jika Allah sudah menghendaki. Aku masih teringat lebaran tahun lalu aku masih ketemu Ibu Dodo. Waktu itu aku pulang jogging dengan bapakku, aku menyapa beliau. Tetapi lebaran tahun ini tidak ketemu lagi karena beliau sudah meninggal karena penyakit diabetes. Padahal beliau usianya lebih muda dari orangtuaku.

Who is the next???? Itu adalah pertanyaanku dalam hati. Tetapi jika waktu dan pikiranku kuhabiskan untuk mencari jawabannya hanya wasting time and energy. Karena di dalam ajaran agama Islam memang diajarkan bahwa semua orang akan mati jadi jangan takut mati tetapi persiapkan diri untuk kematian itu sendiri, cari bekal sebanyaknya untuk pulang ke kampung halaman  yang sejati karena kita ini dalam posisi "Waiting List “ 

Label:

10/03/2008

Amazing Energy




Amazing Energy


Meskipun tau betapa susah dan capeknya antri mencari tiket untuk pulang ke kampung halaman...Ya kalau dapat ...kalau ngak??? Terpaksa berdiri bergelantungan di dalam bus atau kereta. Kalau perlu bawa motor dari Sabang sampai Merauke.

Meskipun tau betapa jauhnya perjalanan untuk sampai tujuan...Asyik kalau di dalam kereta atau bus yang ber – Ac.Kalau nggak??? Harus rela mencium aroma parfum beraneka rasa atau bertambah hitam flek di paru – paru karena kena asap rokok. Pantat terasa semakin tebal dan panas.

Meskipun tau betapa banyak kocek yang akan terbuang untuk transport yang kena tusla...Mending kalau kita dapat di loket – loket resmi. Kalau kejaring ama calo apa nggak semakin bolong kantong ini. Belum untuk beli oleh – oleh Ortu, saudara dan tetangga –tetangga. Untuk memberi ampau orang tua, saudara –saudara dan yang lainnya.

Meskipun tau betapa beratnya gembolan untuk cindera mata....kue, baju..rasanya pingin bawa semua barang untuk dipersembahkan ke Ortu dan saudara – saudara. Mending kalau di bus atau kerata ada bagasi atau tempat nyimpan barang kalau ngak??? Aduh ngak bisa ngebayangin deh mau ditaruh dimana?

Meskipun tau semua baru terasa setelah pulang kembali ke aktivitas masing – masing. Kantong kok jadi kempes, badan cape – cape semua rasa baru terasa. Ya...sepertinya untuk sekarang tidak mau memikirkan dulu deh

Tetapi semua itu tidak terasa...yang terasa hanya rasa puas.Toh hanya satu tahun sekali. Itu hampir semua kata orang –orang dan hampir semua orang mengambil moment yang sama yaitu pada saat lebaran. Karena itulah saat yang tepat untuk bersilahturahmi dengan Ortu dan saudara saudara yang lama tidak bersua.

Itulah cerita orang mudik lebaran, serasa ada energi yang

Ruar biasa…..AMAZING ENERGY

Label:

9/21/2008

University Of Life





University of Life

Saat pagi datang yang menandakan bergantinya hari, sangat berat untuk bangkit menyambutnya.
Saat pagi datang berarti bertambah usia dunia ini, tetapi sangat berat untuk merayakannya .
Bahkan sangat malas sekali untuk mengucapkan puji syukur padahal masih diberi waktu olehNya untuk bisa melihat dunia.

Badan ini serasa ditindih batu sehingga sangat susah untuk bergerak, bahkan untuk menggerakkan ibu jari . Apalagi bila dimemori sudah teringat harus bekerja uh ……. bertambah beratlah tindihan batunya.
Tetapi kalau teringat akan gajian serasa ada remote yang menggerakkan badan ini sehingga secepat kilat badan ini bangkit dari peraduan yang menyesatkan.

Penantian yang panjang untuk sampai tujuan kantor tercinta ( merasa cinta kalau gajian aja sih … ) karena hampir satu jam perjalanan untuk sampai disana membuatku banyak merenung, mengantuk dan melamun di angkot. Disela renungan, kantukan dan lamunanku aku sedikit terpana oleh pemandangan yang sangat menyedihkan. Aku tidak melihat dari awal peristiwa tersebut, yang kulihat bapak tukang sayuran sudah terguling jatuh dengan gerobaknya. Barang dagangannya berserakan di jalan. Sebagian orang yang lewat sibuk menolongnya, memasukkan barang dagangannya ke gerobak lalu tukang sayur itu dibopong ke pinggir jalan dan nampak lemas tak berdaya.

Aku tidak tahu peristiwa selanjutnya karena angkot yang kunaiki terus berlalu meninggalkan pemandangan itu. Aku merasa sedih karena aku tidak dapat menolongnya dan tidak bisa kubayangkan apa yang terjadi dengan bapak tukang sayur itu. Pikiranku berandai - andai jika sakitnya parah gimana? apakah ada orang yang akan membawanya ke rumah sakit. Jika harus ke rumah sakit berarti hari ini tidak dapat penghasilan lalu bagaimana dengan keluarganya jika dia satu - satunya tulang punggung keluarga.

Bila kurefleksikan pada diriku, alangkah beruntungnya sebenarnya diriku. Untuk cari penghasilan tidak harus mengandalkan fisik untuk beradu dengan kejamnya jalanan, teriknya cahaya matahari yang menyengat dan kemungkinan tidak membawa uang sepeserpun untuk dibawa pulang karena tidak ada pembeli.

Tetapi aku juga tidak tahu apakah pelajaran hidup yang sudah kuterima tersebut bisa mengubah pola hidupku. Tetapi paling tidak aku bisa menulisnya untuk selalu kubaca, siapa tahu pengalaman tersebut suatu saat bisa mengetuk hatiku. Amien

Label:

8/25/2008

Freedom


FREEDOM !!!!


Ketentraman bisa kureguk…..
‘Laksana orang yang kehausan di padang pasir menemukan sebotol air minum
Kemudian mereguk dengan nikmatnya dan memberikan kesegaran yang luar biasa’
…..Jika aku punya jiwa Merdeka

Merdeka dari rasa takut tidak berharta…. karena tidak dekat dengan manusia yang berharta
Merdeka dari prasangka – prasangka buruk kepada manusia….yang hanya akan mengantarkan hatiku kepada kesesatan yang kelam
Merdeka dari merasakan kegundahan hati yang disebabkan manusia ….yang hanya akan menghabiskan bertahun – tahun waktuku
Merdeka dari pengharapan yang berlebihan kepada manusia….yang akhirnya hanya membuahkan rasa kecewa yang menggunung

Sekali Merdeka !!!!!! Tetap Merdeka !!!!!! Ya aku baru merasa Merdeka jika aku Merdeka dari ketergantungan terhadap manusia
Aku merasa Merdeka jika aku hanya tergantung kepada Sang Pencipta dunia ini
Itulah Kemerdekaan Sejati yang memberiku ketentraman yang hakiki
Yang tidak akan lekang oleh apapun….

Merdeka!!!!!!

Label:

Your Great Love Mother



KASIH SAYANGMU… IBU

Ibu…
Maafkan aku…sejak lahir hingga kudewasa
Selalu menyusahkan hidupmu
Tak kan pernah bisa kubalas jasa – jasamu
Tak akan bisa ibu …

Meskipun ku belikan rumah mewah untukmu …
Takkan bisa menggantikan kenyamanan rahimmu, saat aku menginap di sana selama 9 bulan
Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan bertambah berat dan nakalnya tendanganku di dalam rahimmu,
Tidak membuatmu enggan membawaku kemanapun kau pergi
Kau tidak mau kehilangan aku
Sampai sekarang …tidak pernah kau tagih uang sewa rahimmu padaku

Ibu …
Tak kan bisa kubayar pengorbanan nyawamu sewaktu melahirkanku
Nafasmu bisa saja berhenti sewaktu – sewaktu dan untuk selamanya
Tetapi itu semua kau abaikan
Itu semua demi aku
Demi anakmu untuk bisa melihat terangnya dunia
Demi anakmu untuk bisa menggapai harapan yang terbentang

Setelah lahir…. belum puas aku merepotkanmu
Selama setahun atau dua tahun??? Bahkan aku lupa ibu
Setiap malam selalu kuganggu jam tidurmu dengan tangisan cengengku
Maafkan aku ibu…aku haus tetapi aku tidak bisa bilang, aku cuma bisa menangis
Oh ibu …betapa halus hatimu sehingga bisa mengerti bahasa dan keinginanku
Dinginnya malam tak membuatmu enggan secepatnya bangkit meraihku
Kau dekap aku dan kau beri apa keinginanku
Belaian dan dekapanmu memberikan kehangatan di dalam hatiku
Senyum tulus yang terpancar dari wajah kuyumu, memberikan ketenangan dan kedamaian
di dalam keresahanku
Dan sampai sekarang… tidak pernah kau beri aku tagihan bon ASI
Tidak pernah ada perhitungan kasih sayang yang kau tagihkan

Ibu…sekarang aku sudah dewasa
Tetapi…kenapa aku tidak puas menyusahkanmu
Dinginnya pagi tidak membuatmu surut untuk menyiapkan sarapan pagi yang bergizi
Harapanmu hanya…supaya aku bisa konsentrasi belajar, pintar
Dan bisa meraih cita – cita yang kuinginkan
Tetapi kenapa aku tidak pernah menyadarinya
Kubantah selalu perintahmu, kuabaikan selalu nasehatmu
Tetapi tidak pernah ada di dalam kamusmu untuk merancang strategi pembalasan yang jahat padaku
Senyummu, ketulusan cinta itulah balasanmu

Aku tak heran ibu, jika ada yang bertanya, “Siapakah orang yang kau hormati?”
Lalu dijawab “ Ibumu,ibumu, ibumu lalu ayahmu”
Namamu disebut tiga kali dibandingkan dengan ayah, ibu
Betapa dimuliakannya dirimu karena ketulusan kasih sayangmu
Meskipun kau tak mengharapkannya tetapi engkau layak mendapatkannya

Ibu…hanya doa yang bisa kuberikan padamu
Kupanjatkan setiap hari untuk kebahagiaan dan keselamatanmu di dunia dan akhirat
Dan terimakasih atas kasih sayangmu padaku

Label:

Peace








Di keramaian mereka ……..aku merasa sunyi, sepi dan sendiri

Di gembiraan mereka …..aku merasa galau, tidak nyaman dan sedih


Tidak kutemukan kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman di sana


Aku merasa seperti makhluk asing yang datang dari dunia lain


Ingin kupergi jauh kemanapun itu ……..


Untuk mencari cinta yang sejati, ketentraman yang hakiki dan kebahagian

yang abadi

Label: